Teknologi bahan bangunan terus mengalami perkembangan, salah satunya adalah Autoclaved Aerated Concrete atau Beton Ringan Aerasi yang biasa disebut Bata Ringan.
Pada tahun 1923 di Swedia, bata ringan pertama kali dikembangkan sebagai alternative bahan bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Akhirnya, sejak tahun 1980, Bata Ringan semakin banyak digunakan dalam industri pembangunan di berbagai belahan dunia.
Sebenarnya sejak akhir abad ke – 19, penggunaan bahan-bahan alam dalam teknologi produksi material bangunan seperti pasir kuarsa dan kapur telah dikenal. Kemudian pada awal abad ke-20, proses produksi material bangunan tersebut ditingkatkan dengan adanya penambahan sistem tekanan uap air pada proses produksinya (curing). Inilah yang menjadikan titik awal diperkenalkannya material bangunan baru yaitu Autoclaved Aerated Concrete atau Beton Ringan Aerasi.
Saat ini, bata ringan banyak digunakan sebagai pengganti bata konvensional yang biasa digunakan dalam pembuatan dinding. Bata ringan menjadi pilihan untuk kebutuhan konstruksi masa kini dikarenakan karakteristiknya yang ringan namun kuat, sehingga meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi, ketahanan terhadap kebakaran dll. Hal ini menjadikan bata ringan sebagai jawaban untuk kebutuhan khusus kontruksi di masa ini.
Jika ingin membandingkan dengan bata konvensional, bata ringan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
Demikian artikel tentang pengenalan terhadap bata ringan ini kami sajikan untuk menambah pengetahuan mengenai material bahan bangunan, nantikan terus update artikel dari kami untuk menambah pengetahuan Anda seputar perkembangan teknologi bahan bangunan masa kini.
-Mr. Gajah